PROBLEMATIKA
PEMBELAJARAN PKn
SDN
PURWOREJO 02
KEC.
NGANTANG KAB. MALANG
Oleh
SHOFI SYAMSUENI
NIM.
815192179
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MALANG POKJAR KASEMBON MALANG
PROGRAM S-1 PGSD
2008.2
A.
LATAR
BELAKANG
“Pendidikan
mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk karakter warga negara dan
bangsa Indonesia. Hal ini mudah dipahami karena pendidikan saat ini akan
menentukan keberhasilan masa depan bangsa ini.
Oleh karena itu, pendidikan agar menghasilkan warga negara yang baik dimasa
mendatang maka kita harus secara terus menerus menyempurnakan sistem pendidikan
kita, sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai baik kurikulum materi
pelajaran, metode, media pembelajarannya.” (Winata Putra, Udin. S, dkk. 2009)
Dari pendapat tersebut kita dapat menguraikan tujuan pembelajaran PKn yaitu ;
(1)Menanamkan pada anak didik bela Negara ; (2) Menanamkan sikap kesatria ; (3)
Bermental atau berpikir secara komperhensif integral dalam memecahkan berbagai
masalah ; (4) Berpikir secara kritis, rasional, kreatif dalam menanggapi isu –
isu kewarganegaraan; (5) Berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab,
(6) Bertindak secara sadar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
(7) Pembentukan jati diri yang berdasarkan atas karakter positif antara
karakter masyarakat Indonesia dan dunia yang demokratif moderenisasi, kemajuan,
sekuler.
Ketujuh
tujuan tersebut dapat kita simpulkan yaitu mengantarkan siswa mengembangkan
kepribadiannya menjadi warga negara yang baik dan menimbulkan kebiasaan.
Tetapi
kenyataannya PKn merupakan salah satu pelajaran yang kurang mendapatkan tempat
dihati siswa. Karena pelajaran ini di anggap pelajaran sulit dan membosankan,
sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hampir 60% siswa
mendapatkan nilai dibawah standar yang ditentukan, dan ada beberapa pertanyaan
yang sama sekali tidak mendapatkan respon dari siswa, mereka juga kurang
mengingat pelajaran yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini
adalah problematika pembelajaran PKn yang perlu mendapatkan perhatian lebih
serius dari para guru PKn.
Akar
permasalahan ini berasal dari beberapa aspek yaitu materi pelajaran yang kurang
menitik beratkan pada sikap moral anak didik, metode pelajaran kurang berfariasi
karena sering menggunakan metode ceramah, kebanyakan proses pembelajaran tidak
menggunakan media, dari hal – hal tersebut yang sangat berpengaruh adalah guru
kurang inovatif agar kelasnya bisa aktif atau hidup, dan siswa yang cenderung
menganggap pelajaran PKn adalah pelajaran yang membosankan.
Dari
uraian tersebut perlu adanya inovasi di pembelajaran PKn agar problematika
tersebut dapat dipecahkan maka saya membuat makalah dengan judul “ Problematika
Pembelajaran PKn di SDN Purworejo 02 Kecamatan Ngantang “.
Dengan
harapan setelah membaca makalah ini pembaca dapat menjadikan makalah ini
sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
saja yang menjadi problematika dalam pembelajaran PKn ?
2. Bagaimana
cara mengatasi problematika tersebut ?
C.
PEMBAHASAN
1.
PROBLEMATIKA
DALAM PEMBELAJARAN PKn
“Pendidikan
kewarga negaraan merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan denga hubungan antar warga negara dengan negara serta
pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.” (Wahab Aziz.2008). Oleh karena itu Pembelajaran
PKn di SD sangat penting karena siswa mulai mengetahui tentang materi dasar
yang menyangkut nilai, moral dan norma yang akan selalu diingat sehingga guru
SD harus menanamkan nilai – nilai yang baik. Tetapi saat ini kita memiliki
beberapa problematika yaitu :
a.
Materi
PKn
Materi
PKn adalah kurikulum 2006 menitik beratkan pada pengembangan pendidikan demokrasi,
dan memiliki fungsi yaitu :
1) Mengembangkan
kecerdasan warga negara (Civic Intelligence)
2) Membina
tanggung jawab warga negara (Civic Respocibility)
3) Mendorong
partisipasi warga negara (Civic Participation)
4) Membimbing
warga negara agar mengetahui hak dan kwajiban sebagai warganegara yang baik (
Civic Know ledge)
Jika
kita mencermati materi pelajaran dari kelas I sampai VI SD sudah sesuai dengan
tujuan yang diharapkan pada kurikulum 2006, tetapi pelajaran pananaman moral
mulai berkurang. Pada hal pelajaran tersebut sangatlah penting karena bangsa
yang baik di tentukan olah moral anak bangsa (WN). Tetapi dalam hal ini guru
PKn dihadapkan pada 2 masalah yang sangat dilematis. Disatu sisi guru harus
menyelesaikan target kurikulum yang harus dicapai dalam kurun waktu yang telah
ditentukan. Di sisi lain waktu yang disediakan untuk pelajaran PKn relatif
terbatas. Satu minggu hanya 2 jam pelajaran. Pada hal untuk menanamkan nilai –
nilai moral kepada anak didik membutuhkan waktu yang panjang. Materi yang
disajikan dalam PKn juga sangat sulit dimengerti oleh siswa karena cakupan
materinya terlalu luas dan panjang. Sekolah kita juga agak mengabaikan
pelajaran moral karena sistem ujian yang biasanya menjabarkan soal yang
sebagian besar bersifat teoritis. Sehingga dapat menimbulkan motivasi guru PKn
mengajarkan atau menanamkan nilai – nilai moral hanya untuk dapat menjawab soal
– soal ujian..
b.
Metode
Metode
pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran, khususnya pelajaran PKn.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan kemampuan siswa guru harus dapat memilih
metode yang tepat sehingga siswa merasa senang dan tidak bosan pada waktu
proses pembelajaran PKn berlangsung.
Selama
ini dalam proses pembelajaran PKn di SD kita masih menggunakan paradigma lama
yaitu guru mengajar dengan metode ceramah yang mengharapkan siswa tidak ramai
tidak gaduh, duduk diam dengan mendengarkan ceramah guru, kemudian mencatat dan
mengahafalkannya, kita mengira dengan cara seperti ini siswa dapat menerima
pelajaran dengan baik padahal hal tersebut menjadikan siswa bosan dan tidak
tertarik pada pelajaran PKn. Karena mereka tidak ikut berperan aktif dalam
proses pembelajaran.
c.
Media
Media
pembelajaran sangat penting sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran karena
dengan menggunakan media siswa akan termotivasi dalam mempelajari suatu materi
pelajaran, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, siswa lebih banyak
melakukan kegiatan, dan mempermudah siswa dalam mengingat suatu pelajaran.
Penggunaan
media bukan hanya sekedar menguntungkan siswa tetapi juga menguntungkanguru,
karena dengan menggunakan media pengajaran guru dapat menghemat tenaga, materi
yang tersaji akan jauh lebih sistematis,pasat menyampaikan pelajaran ada yang
terlupakan, dengan adanya media dapat
menbantu meningat kembali, denan demikian jalannya proses pembelajaran akan
lebih lancar. (Sujana,1991:2)
Mengingat
pelajaran PKn yang merupakan nilai moral yaitu suatu pelajaran yang abstrak
maka media pembelajaran sangatlah penting dan membantu proses pembelajaran
yaitu mengkonkritkan pelajaran atau materi yang abstrak.
Kebanyakan
dari dulu sampai sekarang guru PKn jarang menggunakan media pembelajaran dengan
alasan: (a) kuranya waktu dalam membuat media pembelajaran,(b) membuat media
pembelajaran PKn sulit, (c) jam pelajaran hanya 2 jam dalam 1 minggu sehingga
waktunya kurang untuk menggunakan media pada waktu proses pembelajaran, (d) kesulitan
memilih media yang cocok untuk memilih materi pelajaran PKn, (e) kurangnya
kerjasama antara guru dengan siswa dalam membuat atau menggunakan media.
4. Guru
Problematika
guru PKn saat ini adalah merosotnya nilai moral siswa dan hasil pelajaran PKn
tidak memuaskan, hal ini dikarenakan :
a) Materi
ujian bersifat teoritis sehingga guru mengajarkan nilai – nilai moral hanya
untuk dapat menjawab soal – soal ujin.
b) Kurangnya
variasi metode, media pembelajaran sehingga siswa enggan untuk belajar PKn.
c) Karena
saat ini guru PKn adalah guru kelas sehingga dia kurang focus terhadap
pelajaran PKn.
d) Guru
PKn kekurangan waktu dalam mengajar PKn.
e) Guru
kesulitan menanamkan rasa ingin tahu siswa dan kesulitan membuat siswa suka
pelajaran PKn.
5.
Siswa
Dari
proses pembelajaran PKn kesalahan bukan hanya pada guru tetapi jika siswa tidak
memiliki keinginann untuk belajar maka proses belajar mengajar juga tidak akan
bejalan. Siswa juga cenderung pasif. Siswa juga menganggap pembelajaran PKn itu
sangat membosankan dan menjenuhkan.Kemampuan daya serap siswa berbeda – beda
sehingga memerlukan waktu lama untuk menerangkan pelajaran bagi siswa yang daya
pikirnya lama.
D.
CARA
MENGATASI PROBLEMATIKA PKn
1.
Dilihat
dari sisi materi pembelajaran (bahan ajar)
Dari
problematika tersebut guru harusnya dapat menyisihkan atau menyelipkan nilai –
nilai moral pada semua pelajara, karena guru SD adalah guru kelas yang mengajar
semua matpel dikelasnya. Guru harus dapat merangkum materi yang luas dan
panjang. Guru dapat mengkongkritkan pelajaran yang abstrak dengn cara melakukan
pendekatan dengan lingkungan
2.
Dilihat
dari sisi metode pembelajaran
Cara
mengatasi masalah tersebut metode yang kita gunakan harus berfariasi sehigga
tidak menimbulkan kejenuhan dan menumbuhkan semangat dalam belajar. Misalnya
dalam pelajaran materi hukum dan penegakan hukum kita dapat menggunakan metode
inkuiri karena metode ini sangat cocok digunakan untuk merangsang siswa
berpikir (kritis, krestif, induktif, deduktif karena inkuiri pada hakekatnya
adalah bertanya dan mempertanyakan.
Metode
karya wisata juga cocok digunakan untuk mempelajari sistem pemerintahan
desa/kecamatan yaitu dengan mengajak siswa berkunjung ke kantor desa/kecamatan
untuk kelas atas.
Metode
diskusi adalah salah satu metode yang
paling cocok dalam pembelajaran PKn karena murid memperoleh pengalaman melalui
partisipasi dan interaksi (pertukaran gagasan, fakta pendapat ) sehingga
suasana belajar lebih dinamis.
Bermain
peran juga sangat cocok digunakan untuk pelajaran musyawarah mufakat, karena
siswa dapat terjun langsung dalam musyawarah.
Metode
tanya jawab juga dapat mendukung pada waktu guru berceramah menerangkan materi,
menyelingi pelajaran agar tetap mendapat perhatian murid.
Dan
banyak lagi variasi metode yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa dalam
pelajaran PKn.
3.
Dilihat
dari sisi media pembelajaran
Solusi
dari permasalahan media ini adalah (1) tetap menggunakan media pembelajaran
tetapi memilih media yang sederhana seperti pengalaman langsung yang diperoleh
anak, menggunakan denah/gambar yang sesuai dengan pokok bahasan (gambar pemilu,
gambar gotong royong, dll). Menggunakan media bagan untuk sistem pemerintahan,
struktur organisasi dan lain – lain dapat juga menggunakan media cerita
(Mengambil dari kejadian riil atau cerita rekayasa). (2) Adanya kerjasama
antara guru dengan siswa untuk membuat media pembelajaran karena dapat
menumbuhkan gairah siswa untuk belajar. (3) Mengikuti work shop untuk pelatihan
dalam memilih dan menggunakan media.
4.
Dilihat
dari sisi guru (pengajar)
Demi lancarnya proses pembelajaran guru
harus:
a)
Memper banyak refrrensi materi
b)
Menguasai materi
c)
Dapat menarik minat belajar peserta
d)
Menggunakan metode secara tepat dan
bervariasi
e)
Berpenampilan rapi
f)
Dapat menciptakan suasana yang menyenangkan
g)
Dapat menguasai kelas sehingga kelas
menjadi menarik dan menyenangkan
5.
Dilihat
dari sisi siswa
Adanya
kerjasama antara siswa dan guru sehingga proses pembelajaran menjadi lancar.
Siswa harus menumbuhkan rasa senang didalam hatinya terhadap pelajaran PKn,
guru juga harus bisa memotivasi siswa dan
menumbuhkan sikap demokratif didalam kelas.
E.
PENUTUP
1. Kesimpulanya
Materi,
metode, media guru dan siswa berkesinambungan dan sangat berpengaruh terhadap
proses pembelajaran PKn karena pelajaran PKn bertujuan mengantarkan siswa
mengembangkan kepribadiannya menjadi warga negara yang baik dan bermoral.
2.
Sarana
Kita
sebagai guru harus selalu kreatif untuk menumbuhkan semangat belajar siswa
dalam pelajaran PKn dengan mengunakan prinsip PAIKEM (Pendidikan Aktif Inovatif
KOmunikatif Efektif Menyenangkan).
F.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Rinata Putra, Udin S, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta
: Universitas Terbuka, hal 9.32
·
Wahab Aziz, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: Universitas Terbuka, hal 1.6
·
Achmad Rivai dan Nana Sujana. 1991. Media Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Makasih Soal pkn
BalasHapus